Do'a paling indah yang diajarkan kepada kita selaras dengan waktu dan keadaan yang tepat, dan menampilkan di hadapan kita gambaran rohanian yang dimiliki oleh fitrat, ialah do'a yang telah diajarkan kepada kita oleh Tuhan Yang Maha Pengasih di dalam Kitab Suci-Nya, Al-Quran Suci, yakni dalam Surah Al-Fatihah (Filsafat Ajaran Islam). Al-Fatihah merupakan jantungnya Al-Qur'an, dan menjadi do'a untuk meminta segala kebutuhan kita.
Do'a hendaknya menjadi kebutuhan jiwa kita, buka hanya dikala kita mengalami kegelisahan hati atau pun dikala musibah terjadi, tetapi... disaat kebahagiaan menghampiri pun do'a akan menjadi bentuk syukur kita pada Tuhan, karena dikala hidup kita "senang" itulah ujian sesungguhnya apakah kita akan terus menggapai kasih sayang Tuhan atau sebaliknya, kita melupakannya karena terbuai kesenangan duniawi.
Do'a itu mempunyai kekuatan yang luar biasa, tidak ada yang tidak mungkin tanpa sebuah do'a. Ikhtiar dan sabar merupakan bagian yang mengiringi do'a-do'a kita. Ketika kita merasa do'a kita belum dikabulkan oleh Tuhan, janganlah berputus asa, teruslah panjatkan do'a dengan penuh kesungguhan hati dan teteskan tiara bening kita. Diibaratkan seperti seorang anak kecil yang meminta "sesuatu" kepada orang tuanya, hingga dia menangis meminta pada orang tuanya, hingga orang tua mana yang tak akan iba ketika melihat anaknya menangis, dan tentunya akan mengabulkan permintaan anaknya jika memang itu merupakan hal yang baik untuk anaknya. Maka ketika kita berdo'a jadilah kita seperti "seorang anak kecil yang menangis ketika meminta sesuatu pada orang tuanya".
Karena Tuhan Maha Mengetahui yang terbaik untuk hamba-Nya, kapan saat yang tepat untuk pengabulan do'a kita dan semua itu akan terjadi pada waktu yang telah Tuhan rencanakan, sebab rencana Tuhan akan selalu indah. Lalu dimana makna ikhtiar dan sabar? Tanpa kita sadari, segala sesuatu yang kita capai dan kita peroleh dengan do'a dan diiringi ikhtiar serta sabar itu akan bermuara pada suatu kenikmatan yang tidak akan terlukiskan, suatu kebahagiaan yang tidak akan mampu dirangkai oleh kata-kata.
Maka dari itu "Jadilah Kita Orang yang Berdo'a" (Review of Religions; Agustus 1988, hal 38)
1. Jika Anda ingin menyatakan dan menjalani penderitaan hidup ini dengan kesabaran; jadilah
orang yang berdo'a.
2. Jika Anda ingin mendapatkan kesucian dan kekuatan untuk mengatasi cobaan-cobaan;
jadilah orang yang berdo'a.
3. Jika Anda ingin memulai kehendak Anda dengan hasrat dan kecondongan; jadilah orang
yang berdo'a.
4. Jika Anda ingin hidup senang dan berjalan dengan mudah segala jalan pengampunan dan
usaha; jadilah orang yang berdo'a.
5. Jika Anda ingin tahu langkah-langkah syaitan dan mempertahankan diri dari gangguannya;
jadilah orang yang berdo'a.
6. Jika Anda ingin menjauhkan dari jiwa Anda ketidakberuntungan; jadilah orang yang berdo'a.
7. Jika Anda ingin teguh dengan iman yang kuat dan menjaga jiwa Anda dengan keinginan-
keinginan dan pemikiran-pemikiran yang baik; jadilah orang yang berdo'a.
8. Jika Anda ingin meneguhkan hati Anda menuju Tuhan; jadilah orang yang berdo'a.
9. Jika Anda ingin menghilangkan keburukan dari jiwa Anda dan menanamkan bunga-bunga
kebaikan; jadilah orang yang berdo'a.